POHUWATO, BARGO.ID – Persiapan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Kabupaten Pohuwato tak hanya soal teknis acara. Ada tradisi unik yang kembali ditegaskan pemerintah daerah bersama lembaga adat, yakni kewajiban setiap instansi menyumbangkan Tolangga, Toyopo, dan Tunuhu.
Rapat persiapan yang berlangsung di ruang Gunung Pani Kantor Bupati, Senin (25/08/2025), dipimpin Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam. Turut hadir Kepala Kantor Kemenag Rais Abaidata, Ketua MUI Fahri Djafar, Ketua Lembaga Adat Ibrahim Noer, Kadhi Saipul Sabu, Hakimu Wisno Pakaya, pimpinan OPD, Baznas, hingga camat se-Pohuwato.
Dalam arahannya, Wabup Iwan menegaskan bahwa seluruh pihak harus bekerja sama agar peringatan Maulid Nabi bisa terlaksana dengan khidmat. Ia juga menyampaikan dirinya mewakili Bupati Saipul A. Mbuinga untuk memimpin rapat tersebut.
Salah satu keputusan penting yang mencuri perhatian ialah kontribusi setiap OPD. Mereka diwajibkan membawa 1 Tolangga (wadah berisi aneka kue tradisional), 5 Toyopo (bungkusan makanan), serta Tunuhu (uang susulan).
“Tolangga dan Toyopo ini bukan sekadar tradisi, tapi bagian dari identitas budaya kita yang selalu hadir dalam peringatan Maulid Nabi. Nilainya bukan hanya materi, tapi ada semangat kebersamaan dan gotong royong,” ungkap Wabup Iwan.
Panitia peringatan pun telah ditetapkan, dengan Ketua Panitia Arman Mohamad (Asisten Pemerintahan dan Kesra), Sekretaris Panitia Fatma Katili (Kabag Kesra), Bendahara Iswan Gau (Kabid Kebudayaan Disdikbud), serta Pembina Wakil Bupati Iwan Adam.
Tradisi Tolangga dan Toyopo memang telah lama menjadi ciri khas masyarakat Pohuwato saat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain memeriahkan suasana, tradisi ini juga dianggap sebagai bentuk syiar Islam yang memperkuat rasa persaudaraan.
Peringatan Maulid Nabi tingkat Kabupaten Pohuwato dijadwalkan berlangsung pada Jumat (5/9/2025) bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 H. Pemerintah daerah berharap dukungan penuh masyarakat sehingga acara dapat berlangsung meriah, khidmat, dan penuh makna keagamaan.
“Selain sebagai agenda religius, ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antarwarga dan menjaga persatuan dalam bingkai budaya lokal Pohuwato,” tutup Wabup Iwan.