BARGO.ID – Stadion San Mames menjadi saksi sejarah bagi Tottenham Hotspur yang berhasil meraih gelar juara Liga Europa 2024/2025. Dalam laga final yang digelar Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, skuad asuhan Ange Postecoglou menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0.
Gol tunggal dalam laga penuh tensi itu dicetak oleh Brennan Johnson di pengujung babak pertama. Son Heung-min dan rekan-rekannya tampil dengan semangat juang tinggi, menampilkan permainan defensif yang solid hingga peluit akhir dibunyikan.
Penantian 17 Tahun Terbayar
Kemenangan ini sekaligus mengakhiri penantian panjang Tottenham akan gelar juara. Klub asal London Utara itu terakhir kali mengangkat trofi pada musim 2007/2008 saat menjuarai Carabao Cup.
Dengan raihan ini, Spurs menghapus musim buruk di Premier League di mana mereka hanya finis di peringkat ke-16 klasemen.
Gelar Liga Europa juga memiliki arti emosional bagi sang kapten, Son Heung-min. Ini menjadi trofi mayor pertamanya di level klub bersama Tottenham, melampaui pencapaian para pendahulunya seperti Harry Kane dan Gareth Bale.
Pertahanan Adalah Kunci
Tottenham tampil bukan dengan gaya menyerang agresif, melainkan permainan bertahan yang terorganisir dan disiplin.
Meski hanya menguasai 27 persen bola dan mencatat satu tembakan tepat sasaran, Spurs mampu membuat serangan Manchester United tidak berarti.
Duet bek tengah Cristian Romero dan Micky van de Ven menjadi pilar utama di lini belakang. Romero tampil dominan dalam duel udara, sementara Van de Ven melakukan blok krusial atas peluang emas Casemiro. Richarlison pun mendapat pujian berkat kontribusinya dalam membantu pertahanan dari lini depan.
Mimpi Buruk bagi Manchester United
Sebaliknya, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Manchester United. Selain gagal membawa pulang trofi, Setan Merah juga dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim depan, termasuk Liga Champions.
Pakar ekonomi olahraga dari University of Liverpool, Kieran Maguire, menyebut absennya MU dari Liga Champions bisa berdampak signifikan secara finansial.
“Partisipasi di Liga Champions sangat penting, karena dapat menghasilkan lebih dari £100 juta dari tiket, uang siaran, dan bonus sponsor,” kata Maguire kepada BBC Sport.
Kondisi ini juga dapat memengaruhi daya tarik klub dalam merekrut pemain bintang dan berpotensi mendatangkan sanksi dari sponsor yang sudah bekerja sama.
Postecoglou Catat Rekor Baru
Ange Postecoglou menjadi sosok penting di balik sukses Tottenham musim ini. Pelatih asal Australia itu meneruskan rekornya yang selalu mempersembahkan trofi pada musim kedua secara penuh bersama tim yang ia tangani, seperti South Melbourne, Brisbane Roar, Yokohama Marinos, dan Celtic.
Setelah Juande Ramos, Postecoglou menjadi pelatih kedua dalam sejarah klub yang berhasil mempersembahkan gelar Eropa bagi Tottenham. Nama Postecoglou kini sejajar dengan para pelatih legendaris dan mendapat pengakuan sebagai manajer yang sukses membawa Spurs keluar dari masa paceklik prestasi.
“Ini momen luar biasa bagi klub. Trofi ini sudah lama dinanti. Ange kini layak disebut legenda klub,” ujar Gareth Bale, mantan pemain Spurs, yang turut menyambut kemenangan ini.
Tottenham kini mencatatkan namanya kembali di kancah Eropa, bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai juara. San Mames akan selalu menjadi bagian dari sejarah kejayaan The Lilywhites.
#B | 02