BARGO.ID – Pemerintah Kabupaten Pohuwato bergerak cepat menyikapi dampak banjir bandang yang melanda dua desa di Kecamatan Wanggarasi, yakni Desa Tuweya dan Desa Bohusami.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, bersama Wakil Bupati Iwan S. Adam, turun langsung meninjau lokasi terdampak pada Minggu (22/6/2025).
Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Dandim 1313/Pohuwato, Kajari Pohuwato, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pohuwato, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Rangkaian kunjungan dimulai dari dapur umum yang didirikan di Pasar Desa Malango, Kecamatan Taluditi, sebelum rombongan melanjutkan perjalanan menuju titik-titik terparah di Desa Bohusami dan Desa Tuweya.
Sepanjang jalan, Bupati Saipul dan Wabup Iwan Adam kerap berhenti menyapa warga dan melihat secara langsung kondisi rumah-rumah yang terdampak.
Di sejumlah titik, Bupati Saipul juga menyerahkan bantuan pembersihan kepada warga. Kepedulian tersebut disambut dengan ucapan terima kasih dari warga yang masih berjibaku membersihkan sisa lumpur akibat banjir.
Lebih lanjut, pantauan di lapangan menunjukkan ratusan warga bekerja sama membersihkan rumah dan halaman mereka dari tumpukan lumpur.
Kemudian, perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari, kulkas, dan pakaian terlihat dijemur di pinggir jalan. Bahkan beberapa barang masih dapat diselamatkan, namun banyak pula yang mengalami kerusakan parah atau hilang terseret banjir.
Menurut keterangan warga, banjir yang terjadi Jum’at malam (20/6/2025), merupakan yang terparah dalam beberapa dekade terakhir. Meski banjir pernah terjadi pada tahun 1995, intensitas dan dampaknya kali ini jauh lebih besar.
Kepala Desa Tuweya, Daud S. Adam, menjelaskan bahwa banjir dipicu oleh jebolnya tanggul setelah aliran Sungai Tuweya dan Sungai Bunggadi dari arah Desa Bukit Harapan bertemu di satu titik, tepatnya di jembatan Dusun 2 Desa Tuweya.
“Sekitar 50 rumah terdampak, dua rumah rata dengan tanah, dua rumah lainnya dalam kondisi miring, dan bagian dapur banyak rumah warga hanyut terbawa arus,” ujar Kades Daud.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa banjir datang secara tiba-tiba dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 3 meter.
Banyak warga yang menyelamatkan diri dalam gelap gulita akibat padamnya listrik, dan tidak sempat membawa barang berharga maupun dokumen penting.
Tragisnya, dua warga ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya selamat setelah sempat terseret arus dan ditemukan keesokan harinya, Sabtu (21/6/2025).
Situasi di dua desa tersebut masih terlihat sibuk. Warga berupaya menyelamatkan barang yang masih tersisa, sementara langit mendung masih menggantung, menyisakan kekhawatiran akan potensi hujan susulan.
Tidak sampai disitu, Bupati Saipul A. Mbuinga menyampaikan rasa duka dan empati mendalam kepada para korban.
“Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Pemerintah daerah akan memberikan perhatian serius dalam penanganan pasca-bencana, serta terus berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Sosial, dan instansi lainnya agar bantuan tepat sasaran,” ujar Bupati Saipul.
Dirinya juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca yang belum bersahabat serta selalu menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Pemerintah Kabupaten Pohuwato berkomitmen untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat dan infrastruktur yang terdampak banjir, melalui langkah-langkah tanggap darurat dan rehabilitasi.
#B | 02