BARGO.ID – YR, yang saat ini tengah menjadi sorotan publik usai dilaporkan ke Polda Gorontalo oleh Ramli Mappo (RM) terkait dugaan pencemaran nama baik dan pengancaman, akhirnya angkat bicara.
Meski dirinya mengaku memiliki bukti ancaman serius, YR menyatakan untuk sementara memilih tidak melaporkan balik.
Saat ditemui awak media, YR menegaskan bahwa dirinya menghormati proses hukum dan akan mengikuti setiap prosedur yang berlaku.
Ia juga menyebutkan bahwa laporan terhadap dirinya merupakan hak setiap warga negara.
“Itu haknya dia (RM). Tapi untuk tuduhan pengancaman dan pencemaran nama baik, saya juga memiliki bukti-bukti yang kuat. Namun untuk saat ini saya memilih tidak menempuh jalur hukum. Saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak panik atau takut menghadapi masalah ini,” ujar YR, Rabu (4/6/2025).
Menurut YR, seseorang bisa dikenali dari cara berpikir dan karakter dalam menyikapi sebuah persoalan. Ia pun mengaku telah mendapatkan dorongan dari keluarga dan rekan-rekannya untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum, namun ia masih mempertimbangkan dengan matang langkah selanjutnya.
“Kalau saya buru-buru melapor balik, bisa dianggap saya takut atau panik. Padahal saya justru yang mendapatkan ancaman lebih dulu,” tegasnya.
YR bahkan mengungkap bahwa dirinya sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari seseorang bernama Abdul Rahman Lasena alias Kino, yang disebut sebagai paman dari RM.
Tak hanya itu, YR juga menyebut RM sempat menghubunginya dan mengancam akan datang ke Marisa bersama ‘pasukan’ dalam lima mobil.
“Saya punya bukti ancaman itu. Tadi malam juga RM sempat saya hubungi, dan dia bilang akan datang membawa lima mobil ke Marisa. Semua itu akan saya buka di hadapan penyidik nanti,” ungkap YR.
Terkait kemungkinan melakukan laporan balik, YR menyatakan dirinya akan melihat perkembangan situasi.
Menurutnya, selama persoalan ini masih bisa dihadapi secara terbuka dan jantan, ia akan menahan diri dari pelaporan hukum.
“Soal melapor balik, saya pikir itu urusan mudah. Tapi karena saya sudah dihina sampai membawa-bawa orang tua dan leluhur saya, bahkan diancam dibunuh dan dipotong-potong, saya merasa perlu menunjukkan keberanian dulu. Kalau pada akhirnya ada yang mengaku bukan laki-laki lagi, baru kita bicarakan soal saling melapor,” pungkas YR.
Hingga saat ini, YR memastikan akan memenuhi panggilan penyidik dan siap membuka seluruh kronologi yang terjadi, termasuk bukti-bukti yang dimilikinya.
#B | 02