POHUWATO, BARGO.ID – Di tengah gencarnya Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyerukan efisiensi anggaran dan pengendalian belanja daerah, langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Pohuwato justru menuai sorotan publik. Sebab, instansi tersebut menggelar kegiatan Pelatihan Pelayanan ANC dan Penggunaan USG Dasar Obstetri Terbatas Tingkat Kabupaten Pohuwato Tahun 2025 di Hotel Amaris, Kota Gorontalo, bukan di wilayahnya sendiri.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, 20 hingga 25 Oktober 2025 itu diklaim bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di bidang pelayanan ibu dan anak. Namun di sisi lain, publik menilai kegiatan di luar daerah tersebut tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi yang digaungkan pemerintah daerah.
Warganet pun ramai mengomentari kegiatan itu di media sosial. Banyak yang mempertanyakan kepekaan Dinas Kesehatan terhadap kondisi fiskal daerah yang disebut-sebut masih belum stabil.
“Katanya efisiensi, tapi kok nginap di hotel luar daerah? Bukannya malah tambah biaya?” tulis salah satu akun Facebook warga Pohuwato.
“Kalau mau hemat, kenapa nggak diadakan di aula kantor dinas aja? Kan sama aja pelatihannya,” komentar akun lainnya.
Salah satu sumber di lingkungan Pemkab Pohuwato yang enggan disebut namanya juga menilai kegiatan itu terkesan tidak sensitif terhadap kebijakan kepala daerah.
“Bupati dan Wakil Bupati sudah menekankan soal efisiensi. Tapi masih ada OPD yang belum paham arah kebijakan itu. Ini perlu jadi perhatian,” ujarnya kepada awak media ini, Selasa (21/10/2025).
Diketahui, Bupati Saipul A. Mbuinga dan Wakil Bupati Iwan S. Adam sebelumnya telah berulang kali mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah agar menyesuaikan seluruh kegiatan dengan kondisi keuangan daerah.
Bahkan, keduanya menekankan pentingnya pelaksanaan kegiatan yang berorientasi manfaat langsung kepada masyarakat serta dilakukan secara sederhana dan hemat.
Namun fakta bahwa pelatihan Dinas Kesehatan digelar di hotel di luar kabupaten justru membuat publik mempertanyakan konsistensi kebijakan tersebut.
“Intinya bukan soal pelatihannya, tapi soal tempatnya. Di Pohuwato banyak kok fasilitas pemerintah yang bisa dipakai tanpa keluar biaya besar,” kata seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Marisa.
Meski begitu, sejumlah pihak berharap agar kegiatan ini tetap memberikan manfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan di daerah.
Hanya saja, pemilihan lokasi dan pembiayaan di luar daerah diharapkan menjadi bahan evaluasi serius ke depan agar tidak menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
“Kalau pemerintah minta rakyat hemat, mestinya juga OPD harus kasih contoh,” tutup warga lain di kolom komentar.





























