POHUWATO, BARGO.ID – Suasana haru terasa di Aula RSUD Bumi Panua, Rabu (19/11/2025), ketika Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyampaikan pesan menyentuh kepada para tenaga kesehatan yang hadir dalam kegiatan Evaluasi Respon Pasca KLB atau After Action Review (AAR) Malaria Kabupaten Pohuwato Tahun 2025.
Kegiatan evaluasi tersebut diikuti oleh para pejuang kesehatan dari berbagai puskesmas, dokter, pejabat fungsional, serta pimpinan OPD terkait. Mereka berkumpul untuk menilai kembali langkah-langkah penanganan malaria di tengah KLB yang sempat terjadi di beberapa wilayah Pohuwato.
Di hadapan mereka, Bupati Saipul menegaskan bahwa malaria masih menjadi salah satu persoalan kesehatan masyarakat yang harus ditangani secara serius dan berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa perjuangan melawan penyakit ini bukan hanya soal angka dan grafik, melainkan tentang menyelamatkan nyawa masyarakat.
“Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Karena itu, kita harus terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian malaria,” ujar Bupati Saipul dengan nada penuh kepedulian.
Momen paling menyentuh terjadi ketika Saipul memberikan apresiasi mendalam kepada para tenaga kesehatan yang tanpa lelah bekerja di lapangan. Ia mengakui bahwa keberhasilan penurunan kasus malaria adalah hasil kerja keras mereka yang turun langsung ke tengah masyarakat, dari desa terpencil hingga pemukiman padat.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras petugas kesehatan dalam mengendalikan malaria. Harapan kami, kerja keras ini dapat terus ditingkatkan agar kita dapat mencapai target yang diinginkan,” ucapnya, disambut anggukan para peserta.
Bupati juga berharap kegiatan evaluasi ini menjadi momentum untuk memperbaiki strategi, memperkuat koordinasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan.
“Evaluasi ini menjadi momen penting untuk menilai sejauh mana upaya kita selama terjadinya KLB. Saya berharap ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan malaria,” tambahnya.
Kegiatan AAR turut dihadiri langsung oleh Tim Kementerian Kesehatan RI dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan serta Tim Penyakit Menular Akibat Tular Vektor. Mereka adalah dr. Soitawati, Andini Hendrawati, SKM, M. Nur Rizky Indraway, SKM, dan Dimas Prayoga, SKM.
Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan pemerintah pusat untuk memastikan penanganan malaria di Pohuwato berjalan efektif, sekaligus menghadirkan rekomendasi strategis bagi langkah ke depan.
Di akhir acara, Bupati Saipul kembali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan malaria.
“Kita harus memperkuat kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder, terutama di wilayah yang memiliki angka kasus tinggi,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri pimpinan OPD, Direktur RSUD Bumi Panua, para camat, tenaga ahli bupati, pejabat eselon III, serta para pengelola program kesehatan se-Kabupaten Pohuwato.
Dengan pesan yang mengalir tulus, kegiatan AAR ini tak hanya menjadi ruang evaluasi teknis, melainkan juga ruang penyemangat bagi para pejuang kesehatan yang selama ini berjuang di garis terdepan. Bupati Saipul berharap, langkah kolektif ini dapat membawa Pohuwato semakin dekat menuju wilayah bebas malaria.





























