BARGO.ID, MARISA – Sekretaris Daerah Kabupaten Pohuwato, Iskandar Datau, menegaskan bahwa Bank Indonesia tidak ada sifat menyulitkan masyarakat dalam sistem penggunaan Qris di konser Erie Suzan pada Festival Pesona Pohon Cinta.
Sebaliknya, menurut Iskandar bahwa, inisiatif Qris bertujuan untuk memasyarakatkan transaksi keuangan nontunai dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai.
“Di era digital ini, tidak lagi praktis mengandalkan transaksi manual atau tunai. Penerapan Sistem Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) adalah langkah maju dalam memodernisasi proses keuangan”, ujar Iskandar Datau, saat dihubungi, Sabtu (06/07/2024).
Menurut Panglima ASN Pohuwato ini, penggunaan teknologi digital dalam transaksi keuangan tidak hanya membuat proses lebih cepat dan efisien, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Mantan Kepala Badan Keuangan Daerah Pohuwato ini menjelaskan bahwa penggunaan Qris di berbagai acara publik, termasuk Festival Pesona Pohon Cinta, merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat beradaptasi dengan perkembangan teknologi finansial.
“Dengan Qris, masyarakat dapat melakukan transaksi dengan mudah dan aman, tanpa perlu membawa uang tunai”, katanya.
Ia pun mendorong masyarakat untuk membiasakan diri dengan transaksi nontunai menggunakan aplikasi QRIS, seraya menambahkan bahwa harga tiket konser yang hanya Rp.1.007 tidak memberatkan.
“Harga tiket yang terjangkau ini bukan hanya untuk menarik minat masyarakat datang ke acara, tetapi juga untuk memasyarakatkan penggunaan Qris. Kami ingin masyarakat merasa nyaman dan terbiasa dengan teknologi ini”, tambahnya.
Mantan Kadis Huttamben Pohuwato ini juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat dan cara penggunaan Qris kepada masyarakat.
“Kami berharap, dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan Qris, transaksi keuangan di Kabupaten Pohuwato akan semakin efisien dan modern”, ujarnya.