Pohuwato.BARGO.ID – Pemerintah Kabupaten Pohuwato bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Gorontalo tengah mengebut percepatan penyusunan Detail Engineering Design (DED) Jembatan Panca Karsa I di Kecamatan Taluditi.
Dokumen perencanaan teknis ini diproyeksikan menjadi syarat utama agar pembangunan jembatan bisa masuk dalam penganggaran APBN 2026.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menegaskan urgensi pembangunan jembatan yang roboh pada 2024 lalu tersebut. Menurutnya, keberadaan jembatan sangat vital untuk akses masyarakat dan aktivitas ekonomi warga.
“DED Jembatan Panca Karsa I harus segera dirampungkan. Tanpa dokumen ini, usulan masuk APBN tidak bisa diproses. Apalagi kebutuhan anggaran yang mencapai Rp26 miliar harus benar-benar terukur sesuai kondisi terbaru,” ujar Saipul dalam kunjungan kerja bersama BPJN, Selasa (14/8/2025).
Saipul menjelaskan, Dinas PUPR Pohuwato saat ini tengah melakukan review terhadap DED lama yang disusun pada 2019. Perubahan harga material serta kondisi lapangan terbaru membuat dokumen tersebut harus diperbarui.
“Kami berharap percepatan review ini bisa tuntas agar BPJN bisa mengusulkan dalam skema Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah. Ini sangat penting karena pembangunan jembatan menyangkut kepentingan masyarakat luas,” tegasnya.
Kepala BPJN Gorontalo, Akmizal, menyatakan pihaknya mendukung penuh upaya percepatan penyusunan DED. Menurutnya, dokumen teknis tersebut adalah pintu masuk utama sebelum pembangunan bisa dianggarkan di APBN.
“Kalau DED rampung tahun ini, insyaallah bisa kita dorong masuk dalam Inpres Jalan Daerah tahun depan. Tanpa itu, alokasi APBN sulit diwujudkan,” kata Akmizal.
Seperti diketahui, Jembatan Panca Karsa I yang berlokasi di Kecamatan Taluditi ambruk pada 2024 lalu. Keruntuhan jembatan tersebut membuat akses transportasi warga terganggu, khususnya untuk distribusi hasil pertanian.
Pemerintah daerah berharap percepatan pembangunan dapat segera direalisasikan agar konektivitas wilayah kembali normal dan kesejahteraan masyarakat meningkat.