BARGO.ID – Plt Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, membuka sosialisasi yang mengangkat tema optimalisasi peran perempuan dalam penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.
Acara yang diselenggarakan oleh Aisyiyah Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PAW) Gorontalo, bekerja sama dengan Aisyiyah Pohuwato, berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pohuwato, Jum’at (15/11/2024).
Suharsi, dalam sambutannya, menekankan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan aspek penting dalam pembangunan, terutama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perempuan dan anak.
Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan upaya bersama untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kelompok rentan ini.
“Sosialisasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan, sekaligus mengurangi kekerasan yang sering dialami oleh perempuan dan anak. Pemda Pohuwato mendukung penuh inisiatif ini dan berharap kolaborasi ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, inklusif, dan sejahtera,” ujar Suharsi.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh, di antaranya Pimpinan Wilayah Aisyiyah Gorontalo, Ir. Hj. Hasna Nikma Paneo, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, SH.,M.KES, serta Plt. Ketua TP.PKK Pohuwato, Deice Nento. Selain itu, acara ini diikuti oleh sejumlah organisasi perempuan, seperti Piad, Forhati, IWAPI, DWP, serta komunitas-komunitas perempuan dari berbagai latar belakang di Provinsi Gorontalo.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memperkuat sinergi antara organisasi perempuan dan pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem yang mendukung kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Di akhir acara, Suharsi berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Pohuwato, dengan menjadikan kesetaraan gender dan pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045.